Cari Disini....

Minggu, 01 November 2009

Tentang Processor Intel Centrino


Berbekal platform Centrino baru dan processor Core Duo, Intel menjanjikan kinerja sekelas desktop pada notebook. Sementara itu, AMD juga mencoba menjegal Intel di pasar mobile dengan menghadirkan processor Turion 64, processor mobile pertama yang mengintegrasikan instruksi 64-bit dalam arsitekturnya. Meskipun produk Intel terutama yang berbasis Centrino belum terlalu tergoyahkan oleh AMD pada pasar mobile, satu hal yang tidak dapat dielakkan bahwa AMD menghadirkan processor mobile yang kinerjanya setara dengan Pentium M milik Intel.

Meskipun begitu, Intel dengan kemampuan industrialnya menghadirkan gebrakan teknologi yang dianggap hanya dapat dicapai pada pasar desktop saja, yaitu menggunakan processor dengan dua inti pada notebook. Namun, ketika Intel mengumumkan teknologi processor dua inti pada Pemerhati IT juga mencemaskan panas yang ditimbulkan oleh penambahan inti kedua pada prosesor notebook. Untuk menjawab hal tersebut, Intel meluncurkan processor Core Duo untuk notebook yang menjanjikan peningkatan kinerja dengan ketahanan baterai tinggi dan tanpa peningkatan suhu yang berarti.

Sekilas dengan Centrino
Intel sebagai sebuah perusahaan IT tidak saja cerdas dalam menciptakan sebuah produk baru, mereka juga memiliki kelihaian dalam segi pemasaran. Centrino sebagai sebuah nama platform merupakan jaminan Intel bahwa notebook dengan logo tersebut memiliki processor Pentium M dengan sistem dan wireless Intel yang terintegrasi secara optimal. Perbedaan Centrino sekarang dan Centrino dahulu tidak terletak sebatas penambahan istilah “Duo” saja. Bersamaan dengan penggunaan logo Intel baru, Centrino Duo memimpin barisan penyerangan Intel di pasar notebook dengan dilengkapi processor Core Duo/Solo, chipset Intel 945 Express, dan solusi wireless Intel 3945 ABG. Perbedaan antara Intel 945 Express pada Centrino Duo dan 915 pada Centrino generasi lalu terutama terletak pada dukungan Front Side Bus (FSB) dari 533 MHz pada Centrino menjadi 667 MHz pada Centrino Duo. Hal ini berarti terdapat peningkatan sebesar 25%. Kini dengan dua inti processor, jalur data harus diperbesar sehingga kedua processor dapat bekerja secara maksimal, terutama dalam hal pembagian beban. Secara teknis, memori DDR2-533 dengan konfigurasi dual channel sudah mencukupi kebutuhan bandwidth memori processor Core Duo. Dengan perpindahan data maksimum processor Core Duo sebesar 5.53 Gigabyte per detik, bandwidth memori DDR2-533 yang mencapai 8.53 Gigabyte per detik tampak berlebihan, belum lagi bandwidth memori DDR2-667 yang mencapai 10.67 Gigabyte per detik. Karena dengan begitu, sistem akan bekerja lebih optimal dengan membagi resource untuk meningkatkan kinerja graphics card terintegrasi.

Untuk mendukung tema penghematan daya pada Centrino Duo, chipset sistem Intel 945 Express dibekali dengan beberapa peningkatan efisiensi penggunaan daya dibandingkan platform Centrino lama. Peningkatan dari segi modul wireless 3945ABG yang digunakan oleh Centrino Duo jelas terlihat dari pengurangan ukuran fisiknya dibandingkan dengan modul wireless pada platform Centrino yang lalu. Peningkatan kinerja sistem dan wireless Centrino Duo memang terlihat tidak terlalu signifikan dari segi penggunaan sehari-hari. Peningkatan yang terlihat jelas dari notebook Centrino Duo memang terletak pada penggunaan processor Intel Core Duo/Solo. Sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai processor Core Duo, Intel juga memproduksi varian single core yang diberi nama Core Solo. Tentunya prosesor ini merupakan varian entry level dengan harga yang relatif murah. Untuk notebook Centrino generasi baru, Intel menggunakan logo Centrino tanpa istilah Duo untuk mendeskripsikan notebook Centrino dengan processor ini. Meskipun begitu, dibandingkan dengan processor Core Duo, kekurangan processor ini hanya pada tidak terdapatnya inti kedua saja, tidak ada pemotongan feature lain maupun set instruksi seperti Celeron M dan Pentium M.
Secara kasat mata tidak ada perubahan yang signifikan pada processor Core Duo dibandingkan dengan prosesor Pentium M yang digantikannya. Dengan proses fabrikasi 65 nanometer (nm), Intel mampu membuat dua inti processor dimasukkan ke dalam satu paket dengan konsumsi daya minimal. Hasilnya adalah sebuah prosesor dengan ukuran dan jumlah pin yang tidak jauh berbeda dengan Pentium M.

Penambahan instruksi SSE3 seperti jajaran processor desktop Pentium 4, proses fabrikasi dan penambahan inti kedua tampaknya hanya peningkatan yang berarti pada processor ini. Namun, banyak peningkatan-peningkatan yang dilakukan oleh Intel dari segi teknis internal.
Smart Cache: Pentium D pada desktop memiliki L2 Cache dua Megabyte terdedikasi pada setiap inti namun Intel melakukan pendekatan yang berbeda untuk Core Duo. Dengan menyertakan satu L2 Cache dua Megabyte untuk dibagi oleh dua processor akan menimbulkan pertanyaan, apakah Intel melambatkan processor Core Duo secara signifikan atau tidak. Pentium D memiliki satu kelemahan yaitu dua inti tidak berkomunikasi dengan cepat sehingga data pada Cache yang terpisah sering kali tercampur antara yang telah diproses dan belum diproses.
Dengan satu Cache yang dibagi, dan penggunaan skema System Request Que (SRQ), dua inti pada Core Duo bekerja secara bersamaan dengan satu Cache. Untuk menghemat energi, processor Core Duo juga cukup pintar untuk memutus daya kepada L2 Cache yang tidak beroperasi.
Digital Media Boost: Untuk processor Core Duo, Intel menambahkan instruksi SSE3 dan peningkatan (Floating Point Unit) FPU yang tidak dispesifikasikan. Penambahan kedua feature tersebut memang sesuai dengan penamaannya karena kini Core Duo memiliki instruksi SSE3 yang sangat membantu dalam melakukan encoding Audio maupun Video. Meskipun Intel tidak menyertakan peningkatan FPU secara jelas pada prosesor Core Duo, sebagai pembuktian CHIP akan melakukan sedikit pengujian pada bagian akhir artikel.
Advanced Thermal Management: Tidak setengah-setengah, mungkin pernyataan tersebut sangat pantas diberikan kepada Intel dari segi pengamanan yang diberikan dalam rangka melindungi processor Core Duo dari panas yang berlebih. Secara keseluruhan, Intel menyertakan tiga pengamanan suhu pada Core Duo, yang terletak pada tiap inti dan ada pendeteksi panas yang dibagi oleh dua inti tersebut. Dengan skema pengamanan ini, notebook dengan processor ini dapat lebih pasti mengatur kekuatan kipas sehingga mengurangi kebisingan.
Intel mengklaim bahwa Core Duo memberikan peningkatan kinerja paralel yang signifikan tanpa penalti dari segi konsumsi daya yang berlebih.

Bagi Anda yang senang berkutat dengan istilah-istilah teknis, bersiaplah untuk menghafal istilah terbaru penamaan processor mobile Intel. Untuk processor mobile, tampaknya Intel sudah menanggalkan skema penamaan tiga digit angka yang mendeskripsikan kelas dan performa prosesor tersebut. Sekarang, Intel mengadopsi penamaan unik yang lebih menjabarkan sebuah prosesor secara teknis dari segi kinerja dan konsumsi daya, seperti AMD Turion.

Pada notebook Core Duo, jenis processor akan disebutkan terlebih dahulu, diikuti dengan sebuah huruf yang diakhiri dengan empat digit angka. Ada 3 jenis huruf sebelum empat digit angka yang mendefinisikan konsumsi daya dari prosesor Core Duo yaitu berurutan dari yang terkecil, U, L, dan T. Sementara itu, empat digit angka di belakang huruf menjabarkan kinerja dengan nilai kumulatif spesifik pada kelas prosesor yang bersangkutan. Contohnya, Core Duo L2400 dengan kecepatan 1.66 GHz tidak setara dengan T2400 yang memiliki kecepatan 1.83 GHz. Meski tidak dapat dibandingkan dengan T2400, L2400 memiliki kinerja yang tinggi di kelasnya (kelas L) dan berkat penggunaan voltase serta kecepatan yang lebih rendah, daya yang digunakannya juga rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar